![]() |
source picture by https://www.studioraluca.com/motion-design/ |
Mau bagaimanapun mencoba tuk bersuara, tak akan ada yang bisa mengerti bagaimana rasa ini, rasa yang memuncak dan bercampur aduk. Semua rasa di campur menjadi satu bahkan mungkin tak sesuai dengan takaran yang seharusnya. Hati ini bagai wadah pemotong yang tahan akan sayatan sayatan menyakitkan untuk membelah sang objek.
sepasang telinga cantik di depanku-pun tak mendengar dan tak mengerti perihal apa yang suaraku sedang utarakan, suaraku pun menggema dengan sendirinya di dalam raga ku sendiri.
Sulit mendefinisikan rasa yang memuncak ini.
Nyatanya mereka yang mendengar suaraku ternyata tak benar benar mendengar.
Tangis yang terus tertahan, ternyata tak menjadi pemuas maksud hati sepenuhnya.
Pedih.
kepalaku seakan penuh dengan suara menggema yang entah berasal dari mana, dan setelah ku telaah lebih jauh, ternyata suara itu adalah,
suaraku sendiri yang selama ini yang tak pernah kuutarakan,
sekalipun itu terucap... semua seakan tuli,
dan aku harus menerima bahwa aku hanya sendiri sedari dulu.
Komentar
Posting Komentar