Dunia memang seperti itu, semua nya akan berakhir sama. Entah kamu yang akan di tinggalkan, atau bahkan kamu yang pergi meninggalkan.
“mungkin, jika aku menenggelamkan diriku dan berbaring di dalam dasar air yang dalam, aku pastinya sudah mati, bukan?”
“masalahnya, tak ada air disini, di tempatku berada saat ini. Tapi, kenapa aku merasa sangat sesak? Seolah-olah aku akan segera mati? Rasanya seperti… aku yang sedang tenggelam.” Ucap seseorang di depanku. Tangan nya menangkup wajahnya untuk menutupi tangis yang dideranya.
“kalau begitu..” ucapku menggantung.
“paksakan dirimu untuk bernafas. Sebab begitulah caramu untuk berdamai dengan rasa sakit dan pulih oleh waktu”
“saat kau terus berusaha, lukamu akan perlahan mengering dan kamu akan semakin mengenal rasa dari luka itu. Dan hal itu yang akan membantumu bernafas dengan nyaman, karena kamu, sudah berdamai dengan luka di hatimu.” Ucapku seraya memeluk orang di depanku ini.
Tangisnya semakin keras, diiringi oleh ringisan yang mewakilkan rasa sakitnya , dan aku tak bisa mengabaikan rasa itu. Hingga akhirnya, tangisanku pun ikut pecah.
Jika semesta tak menurunkan hujan untuk menemani dirimu menangis, ingatlah bahwa ada aku disini yang menemani tangismu. Sama halnya dengan hujan, jika tangis ini sudah berlalu, percayalah bahwa aku akan membawakan pelangi untukmu.
pelangi dari ku, untuk mu-- diriku.
Jadi, jangan merasa sendiri ya?
Komentar
Posting Komentar